Ilmu gizi adalah suatu cabang
pengetahuan yang khusus
mempelajari hubungan antara
makanan yang kita makan dan
kesehatan tubuh. Hal ini dapat
dijelaskan dalam uraian berikut.
Apabila kita makan sepotong roti
berarti kita telah memasukkan zat-zat atau atau unsure berupa zat tepung ke dalam tubuh kita. Zat tepung yang sudah dalam bentuk molekul-molekul tunggal ini( monosakarida), dengan bantuan zat asam (oksigen) di dalam otot akan dipecah guna mendapatkan tenaga. Tenaga yang timbul dari hasil pembakaran monosakarida itu digunakan tubuh untuk bergerak.
Kejadian yang serupa akan terjadi bila kita makan jenis makanan lain, seperti ikan, daging, ataupun suatu hidangan lengkap. Rangkaian kejadian yang
ditimbulkan oleh makanan yang masuk ke dalam tubuh, serta keadaan tertentu dalam tubuh sebagai akibat masuknya makanan tadi, secara khusus akan dipelajari dalam ilmu gizi.
Akan tetapi, persoalan-persoalan
yang dibahas dalam ilmu gizi tidaklah terbatas pada itu saja. Disamping mempelajari berbagai peristiwa yang terjadi dalam tubuh, keadaan-keadaan yang ditimbulkan oleh masuknya
makanan kedalam tubuh, juga
dipelajari hal-hal yang lain, baik yang menyangkut cara untuk mencegah makanan maupun factor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang tidak
cukup memperoleh zat-zat makanan yang diperlukan tubuh. Gizi dan Pengaruh Terhadap
Kehidupan Manusia.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat makanan kurang baik seperti makanan yang dimakan tidak cukup gizinya, atau makanan yang kadar gizinya tidak seimbang, disebut penyakit gangguan
gizi . Penyakit gangguan gizi yang
pertama kali dikenal adalah penyakit skorbut atau sariawan.
Penyakit itu ditandai pembengkakan guzi, gigi mudah tanggal, dan gangguan pencernaan. Baru pada permulaan abd ke-20 para ahli kedokteran memastikan penyebab penyakit itu karena kurang vitamin C.
Berbagai factor yang secara tidak
langsung mendorong terjadinya
gangguan gizi terutama pada anak
balita antara lain sebagai berikut:
1. Ketidaktahuan Akan Hubungan Makanan dan Kesehatan
2. Prasangka Buruk Terhadap Bahan Makanan Tertentu
3. Adanya Kebiasaan atau Pantangan yang Merugikan
Berbagai kebiasaan pantang makan
makanan tertentu masih sering
dijumpai terutama di pedesaan.
Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan atau daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada dasarnya dan hanya diwarisi secara otomatis turun menurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makan seperti itu guna pertumbuhan tubuhnya.
4. Kesukaan Yang Berlebihan Terhadap Jenis Makanan Tertentu
Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu atau disebut sebagai faddisme makanan akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan dan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. Kehidupan modern yang serba cepat, tersedianya
fasilitas pelayanan baik berupa
makanan yang dihidangkan dan
dimakan secara praktis dan
cepat,mendorongnya tumbuhnya
faddisma makanan.
5. Jarak Kelahiran yang Terlalu Rapat
Hasil penelitian membuktikan bahwa banyak anak yang menderita gangguan gizi dikarenakan ibunya sudah hamil
lagi atau adiknya yang baru telah
lahir, sehingga ibunya tidak sempat merawat secara baik. Anak yang belum dipesiapkan secara baik untuk menerima makanan pengganti ASI, yang kadang-kadang mutu gizi makanan tersebut sangat rendah, dengan penghentian pemberian ASI
karena produksi ASI berhenti, yang apabila tidak segera diperbaiki mungkin akan menyebabkan kematian
bayi itu.
Demikian semoga bermanfaat :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar